TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka mempertahankan stabilitas Negara
Indonesia membutuhkan suatu lembaga yang dibentuk sebagai alat pertahanan
Negara, Yakni Tentara Nasional Indonesia. TNI dibentuk melalui perjuangan
bangsa Indonesia.
Perubahan UUD 1945
mengenai Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagaimana tercantum dalam Pasal
30. Dalam pasal ini ditentukan dengan jelas mengenai perbedaan tugas dan
kewenangan masing-masing untuk menjamin perwujudan demokrasi dan tegaknya rule
of law. Dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menentukan, “Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
2. Bagamana
Periode Pembentukan Tentara Nasional Indonesia?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
Sejarah Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
2. Mengetahui
Tentang Periode Pembentukan Tentara Nasional Indonesia!
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tentara
Nasional Indonesia
Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibentuk
melalui perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa menjajah Indonesia
melalui kekerasan senjata. TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama
Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi
Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara
Republik Indonesia (TRI).
Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak
rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan
perjuangan rakyat. Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara
kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan
kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata
yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada
tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional
Indonesia (TNI) secara resmi.
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan
Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik
Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka dibentuk pula Angkatan Perang
RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17
Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan,
sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).
Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara
angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam
melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan
tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999
TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri.
Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI
menjadi Panglima TNI.
B.
Lahirnya
Tentara Nasional Indonesia.
Sebagai negara yang wilayahnya luas, tentara mutlak
diperlukan sebagai benteng pertahanan. Sebutan TNI (Tentara Nasional
Indonesia), lebih popular dengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia). Bagaimana sejarah lahirnya Tentara Nasional Indonesia? Terbentuknya
TNI berpangkal dari maklumat pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Kesatuan TKR kemudian berkembang menjadi TNI.
a. Badan
Keamanan Rakyat
Beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan, Presiden Sukarno masih
bersikap hati-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap Jepang yang tidak senang
kalau terjadi perubahan status quo (dari negara jajahan menjadi negara
merdeka), apalagi sampai memiliki tentara. Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu,
Jepang harus menjaga Indonesia agar jangan sampai terjadi perubahan sampai
Sekutu tiba di Indonesia. Oleh karena takut kepada pemerintah Sekutu, maka
Jepang bersikap keras kepada Indonesia. Sikap keras dan ketidaksenangan Jepang
terhadap Indonesia, misalnya melucuti persenjataan dan sekaligus membubarkan
Peta pada tanggal 18 Agustus 1945. Jepang khawatir Peta akan menjelma menjadi
tentara Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Sukarno bersikap lebih hati-hati,
agar Republik Indonesia tetap dapat berlangsung. Sikap Sukarno yang demikian
itu tidak disenangi oleh para pemuda yang lebih bersifat revolusioner. Oleh
karena itu, para pemuda memelopori pembentukan badan-badan perjuangan. Sampai
akhir bulan Agustus 1945, sikap hati-hati Sukarno masih tetap dipertahankan.
Hal ini terbukti pada waktu diadakan sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945. Untuk
menghadapi situasi dalam sidang itu diputuskan, untuk pembentukan BKR (Badan
Keamanan Rakyat). BKR merupakan bagian dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban
Perang). Tujuan dibentuknya BKR untuk memelihara keselamatan masyarakat dan
keamanan di berbagai wilayah. Oleh karena itu, BKR juga dibentuk di berbagai
daerah, namun harus diingat bahwa BKR bukan tentara. Jadi, sampai akhir bulan
Agustus 1945, Indonesia belum memiliki tentara.
b. Tentara
Keamanan Rakyat
Sampai akhir bulan September 1945, ternyata Indonesia belum memiliki
kesatuan dan organisasi ketentaraan secara resmi dan profesional. Presiden
Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta belum membentuk kesatuan tentara. Hal ini
tampaknya sangat terpengaruh oleh sikap serta strategi politik yang cenderung
pada usaha diplomasi. BKR hanya diprogram untuk menjaga keselamatan dan
keamanan masyarakat di daerah masing-masing. BKR kemudian menghimpun
bekas-bekas anggota Peta, Heiho, Seinendan, dan lain-lain. BKR bukan merupakan
kekuatan bersenjata yang bersifat nasional. Para pemuda belum puas dengan
keberadaan BKR. Oleh karena itu, badan-badan perjuangan terus mengadakan
perlawanan terhadap kekuatan Jepang. Angkatan Perang Inggris yang tergabung
dalam SEAC (South East Asian Command) mendarat di Jakarta pada tanggal 16
September 1945. Pasukan ini dipimpin Laksamana Muda Lord Louis Mountbatten yang
mendesak pihak Jepang untuk mempertahankan statusquo di Indonesia. Indonesia
masih dipandang sebagai daerah jajahan seperti pada masa-masa sebelum 17
Agustus 1945. Dengan demikian maka Jepang semakin keras dan berani untuk tetap
mempertahankan diri dan melawan gerakan para pemuda yang sedang melakukan usaha
perlucutan senjata dan perebutan kekuasaan. Pada tanggal 29 September 1945,
mendarat lagi tentara Inggris yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip
Christison, panglima dari AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).
Kedatangan tentara AFNEI ternyata diboncengi oleh tentara Belanda yang disebut
NICA (Netherlands India Civil Administration). Hal ini menimbulkan kemarahan
bagi bangsa Indonesia. Akhirnya, timbul berbagai insiden dan perlawanan
terhadap kekuatan asing, terutama terhadap Belanda. Dengan demikian ancaman
dari kekuatan asing semakin besar. Para pemimpin negara menyadari bahwa sulit
mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa suatu tentara atau angkatan perang.
Sehubungan dengan itu, maka pemerintah memanggil bekas mayor KNIL, Urip
Sumoharjo dan ditugasi untuk membentuk tentara kebangsaan. Urip Sumoharjo sejak
zaman Belanda sudah memiliki pengalaman di bidang kemiliteran. la termasuk
lulusan pertama dari Sekolah Perwira di Meester Cornelis yang didirikan
Belanda. Kemudian, dikeluarkanlah Maklumat Pemerintah pada tanggal 5 Oktober
1945 tentang pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Adapun maklumat itu
berbunyi sebagai berikut. Untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka
diadakan suatu Tentara Keamanan Rakyat. Jakarta, 5 Oktober 1945 Presiden
Republik Indonesia Soekarno Urip Sumoharjo diangkat sebagai Kepala Staf TKR.
Sehari kemudian pemerintah mengeluarkan maklumat yang isinya mengangkat
Supriyadi (bekas komandan Peta) sebagai Menteri Keamanan Rakyat. Selanjutnya,
pada tanggal 9 Oktober 1945, KNIP mengeluarkan perintah mobilisasi bagi
bekas-bekas tentara, Peta, KNIL, Heiho dan laskar-laskar yang ada untuk
bergabung menjadi satu ke dalam TKR. Sementara itu, kesatuan aksi atau
badan-badan perjuangan para pemuda yang bersifat setengah militer atau setengah
organisasi politik (laskar-laskar) masih tetap diizinkan beroperasi apabila
tidak ingin bergabung kedalam TKR. Personalia pimpinan TKR temyata belum
mantap. Hal ini terutama disebabkan oleh tidak munculnya tokoh Supriyadi.
Supriyadi hilang secara misterius sejak berakhirnya pemberontakan Peta di
Blitar pada Februari 1945. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Oktober 1945
diumumkan kembali pengangkatan pejabat-pejabat pimpinan di lingkungan TKR.
Susunan pimpinan TKR yang baru sebagai berikut.
1.
Menteri Keamanan Rakyat ad interim: Muhamad
Suryoadikusumo
2.
Pimpinan Tertinggi TKR: Supriyadi
3.
Kepala Staf Umum TKR: Urip Sumoharjo
Ternyata, Supriyadi tidak
kunjung datang. Oleh karena itu, secara operasional kepemimpinan yang aktif
dalam TKR adalah Urip Sumoharjo. Ia memilih Markas Besar TKR di Yogyakarta dan
membagi TKR dalam 16 divisi. Seluruh Jawa dan Madura dibagi dalam 10 divisi dan
Sumatra dibagi menjadi 6 divisi. Mengingat Supriyadi tidak pernah muncul, maka
atas prakarsa Markas Tertinggi TKR, pada tanggal 12 November 1945, diadakan
pemilihan pemimpin tertinggi TKR yang baru. Dalam, rapat pemilihan itu dihadiri
oleh para Komandan Divisi, Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dan Sri Mangkunegoro
X. Rapat dipimpin oleh Urip Sumoharjo. Dalam rapat itu disepakati untuk
mengangkat Kolonel Sudirman, Panglima Divisi V Banyumas sebagai Panglima Besar
TKR dan sebagai Kepala Staf,disepakati mengangkat Urip Sumoharjo. Namun
pengangkatan dan pelantikan Kolonel Sudirman baru dilaksanakan pada tanggal 18
Desember 1945, setelah pertempuran Ambarawa selesai. Setelah pertempuran itu
selesai, pangkat Sudirman menjadi Jenderal dan Urip Sumoharjo menjadi Letnan
Jenderal.
C.
Dari
TKR, TRI, ke TNI
Sejarah ketentaraan Indonesia terus mengalami
perubahan pada masa awal kemerdekaan. TKR dengan sebutan keamanan rakyat,
dinilai hanya merupakan kesatuan yang menjaga keamanan rakyat yang belum
menunjukkan sebagai suatu kesatuan angkatan bersenjata yang mampu melawan musuh
dengan perang bersenjata. Jenderal Sudirman ingin meninjau susunan dan tata
kerja TKR. Kemudian atas prakarsa Markas Tertinggi TKR, pemerintah mengeluarkan
Penetapan Pemerintah No.2/SD 1946 tanggal 1 Januari 1946. Isi dari Penetapan
Pemerintah itu adalah mengubah nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat. Kementerian Keamanan Rakyat diubah menjadi Kementerian
Pertahanan. Belum genap satu bulan, sebutan Tentara Keselamatan Rakyat diganti
dengan TRI (Tentara Republik Indonesia). Hal ini berdasarkan pada Maklumat
Pemerintah tertanggal 26 Januari 1946. Di dalam maklumat itu ditegaskan bahwa
TRI merupakan tentara rakyat, tentara kebangsaan, atau tentara nasional. Namun
dalam maklumat itu tidak menyinggung tentang kedudukan badan-badan perjuangan
atau kelaskaran di luar TKR. Di dalam Lingkungan Markas Tertinggi, TRI kemudian
disempurnakan dengan dibentuknya TRI Angkatan Laut yang kemudian dikenal dengan
ALRI (Angkalan Laut Republik Indonesia) dan TRI Angkatan Udara yang dikenal
dengan AURI (Angkalan Udara Republik Indonesia). Tanggal 17 Mei diadakan
beberapa perubahan di dalam organisasi. Beberapa perubahan itu antara lain
sebagai berikut.
1.
Di lingkungan Markas Besar:
a.
Panglima Besar: Jenderal Sudirman
b.
Kepala Staf Umum : Letnan Jenderal Urip
Sumoharjo
2.
Pengurangan jumlah divisi:
a.
Jawa - Madura yang semula 10 divisi dijadikan 7
divisi ditambah 3 brigade di Jawa Barat
b.
Sumatra semula 6 divisi menjadi 3 divisi.
3.
Dalam Kementerian Pertahanan:
a.
dibentuk Direktorat Jenderal bagian militer,
yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Sudibyo, dan
b.
dibentuk biro khusus yang menangani badan-badan
perjuangan dan kelaskaran.
4.
Situasi negara semakin genting. Aksi-aksi pihak
tentara Belanda semakin mengancam kehidupan dan kelangsungan Republik
Indonesia. Untuk menghadapi situasi yang semakin membahayakan ini, maka
diperlukan kekuatan tentara yang kompak dan bersatu padu. Sementara dalam
kenyataannya, Indonesia masih menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan
kekuatan bersenjata kita. Di samping tentara resmi TRI, ALRI, dan AURI, masih
ada laskar-laskar. Pada umumnya kesatuan kelaskaran lebih condong kepada induk
partainya yang seideologi dan belum tentu searah dengan perjuangan para tentara
yang tergabung dalam TRI. Jelas ini akan memperlemah perjuangan bangsa dalam
menghadapi aksi-aksi kaum Belanda.
Sehubungan dengan kenyataan itu maka pada tanggal 5
Mei 1947, Presiden mengeluarkan dekrit yang berisi tentang pembentukan panitia
yang disebut Panitia Pembentukan Organisasi Tentara Nasional. Panitia itu
dipimpin sendiri oleh Presiden Sukarno. Setelah panitia itu bekerja, akhirnya
keluar Penetapan Presiden tentang pembentukan organisasi TNI (Tentara Nasional
Indonesia). Mulai tanggal 3 Juni 1947, secara resmi telah diakui berdirinya TNI
sebagai penyempurnaan dari TRI. Segenap anggota angkatan perang yang tergabung dalam
TRI dan anggota kelaskaran dimasukkan ke dalam TNI. Dalam organisasi ini telah
dimiliki TNI Angkatan Darat (TNI AD), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan TNI
Angkatan Udara (TNI AU). Semua itu terkenal dengan sebutan ABRI (Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia). Saat ini Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
kembali bernama Tentara Nasional Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat saya simpulkan bahwa
bahwa TNI dibentuk melalui perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali
berkuasa menjajah Indonesia melalui kekerasan senjata.
B.
Saran-saran
Makalah dengan judul Lahirnya Tentara Nasional
Indonesia ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tentara_Nasional_Indonesia
Nuh, Mohammad.
2014. Sejarah Indonesia: Jakarta
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
ReplyDeletemampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217
Newest Sega Genesis Video Games | AprCasino
ReplyDeleteNewest Sega Genesis Video Games. By A Kizaru, Aprcasino.com, Aprcasino.com, May Casino is your trusted online source 온라인 라이브 딜러 카지노 사이트 for games, news and entertainment!