KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
kekuatan yang diberikan kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan judul “Kebersihan Lingkungan Sekolah”.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi, dan doa dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini. Kami ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada
narasumber yang telah memberikan penjelasan dan komentar.
Penulis
juga menyadari akan adanya keterbatasan didalam laporan ini. Namun penulis
berharap kiranya dapat diambil manfaatnya karena segala sesuatu yang tertulis
didalam laporan ini merupakan pengalaman lapangan.
Demi
untuk memperbaiki penulisan ini penulis berharap dan lapang dada untuk menerima
saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Haurgeulis, Desember 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah....................................................................................... 1
B. Identifikasi
masalah............................................................................................. 1
C. Pembatasan
masalah............................................................................................. 2
D. Rumusan
masalah................................................................................................. 2
E. Tujuan
penelitian.................................................................................................. 2
F. Manfaat
penelitian............................................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN TEORITIS
A. Pelaksanaan
kebersihan disekolah........................................................................ 3
BAB
III PEMBAHASAN
A. Kondisi
kebersihan di SMAN 1 SAMPALI........................................................ 5
B. Peran
Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah........................... 5
C. Dampak
Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i..................................... 6
D. Upaya
Menciptakan Sekolah yang Bersih........................................................... 7
BAB
IV METODE PENELITIAN
A. Jenis
penelitian..................................................................................................... 8
B. Subjek
penelitian.................................................................................................. 8
C. Lokasi
dan waktu penelitian penelitian................................................................ 8
D. Teknik
pengumpulan data.................................................................................... 8
E. Teknik
analisis data.............................................................................................. 8
BAB
V HASIL PENELITIAN
A. Validitas
Data...................................................................................................... 9
B. Pembahasan
hasil penelitian................................................................................. 11
BAB
VI PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 12
B. Saran.................................................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal
kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan
sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal
ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi
penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa
untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah
disediakan.
Walaupun sudah tiap hari
diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun
di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh
sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan
sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman
dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar
slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita
untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita
pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya,
padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang
mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih
membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam
kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat
A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah
kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang
kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita
tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid
menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan
disekitar sekolah.
B.
Identifikasi
masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana kondisi lingkungan di sekolah
kita?
2.
Apakah yang menyebabkan kebersihan
lingkungan disekolah menjadi tercemar?
3.
Siapa yang harus bertanggung jawab atas
kebersihan lingkungan sekolah?
C.
Pembatasan
masalah
Pada indentifikasi
masalah ditemukan berbagai masalah tentang hal-hal yang mempengaruhi kebersihan
lingkungan sekolah. Oleh karena keterbatasan penelitian dari segi waktu, dan
kemampuan, maka penulis membatasi masalah dalam penulisan laporan ini. Adapun
masalah yang dibahas pada laporan ini adalah kesulitan mengumpulkan informasi
dari narasumber dan pihak-pihak yang terlibat dalam kebersihan lingkungan
sekolah.
D.
Rumusan
masalah
Dari batasan masalah
diatas, dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu:
Bagaimana cara penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta
arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan sekolah terhadap proses belajar
mengajar.
E.
Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian merupakan
hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah
dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1.
untuk membangkitkan kesadaran para
siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2.
untuk memberikan pengarahan bahwa
kebersihan lingkungan itu sangat penting bagi proses belajar mengajar.
3.
untuk mengetahui bagaimana proses
pelaksanaan kebersihan dilingkungan sekolah.
4.
untuk mengetahui kondisi kebersihan
lingkungan SMAN 1 SAMPALI.
5.
untuk mengetahui peran serta siswa dalam
menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
6.
Untuk mengetahui pengaruh kondisi
kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/i SMAN 1 SAMPALI
F.
Manfaat
penelitian
1.
Penelitian ini dapat membuka wawasan
penulis tentang kondisi kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1 SAMPALI dan
pengaruhnya bagi siswa serta membuka wawasan pembaca tentang lingkungkungan
yang baik untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa.
2.
Menambah pengetahuan bagi peneliti dan
pembaca serta memperkenalkan manfaat kebersihan lingkungan.
3.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
sumbangan bagi kalangan pelajar khususnya kalangan siswa mengenai latar
belakang kebersihan sekolah.
4.
Sebagai bahan referensi bagi para peneliti
lain yang tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti dalam penelitian penulis lebih lanjut.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
A.
Pelaksanaan
kebersihan disekolah
a. Kegiatan
pembersihan harian
Kegitan ini dilakukan
setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di
mulai, mulai jam 07.00 – 07.30 wib. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas
dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing, serta halaman sekitar kantor
atau ruang lainnya yang berdekatan dengan kelas peserta didik.
b. Kegiatan
pembersihan mingguan
Kegiatan ini diberi istilah
Sabtu Bersih, yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di
mulai, mulai 07.00 – 07.30 wib. Program kegiatannya bersifat massal yang
melibatkan peserta didik dan warga sekolah lainnya. Tujuannya untuk
membersihkan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Khusus peserta didik, dalam
kegiatan pembersihan tersebut di bagi berkelompok berdasarkan kelas, dan
masing-masing kelompok membersihkan lingkungan atau halaman sekolah yang telah
ditetapkan oleh pembina kebersihan. Dalam kegiatan ini, kadang kala peserta
didik diminta membawa sabit, ember kecil dan alat kebersihan lainnya,
tergantung keadaan lingkungan sekolah yang akan dibersihkan.
c. Permasalahan
dalam membersihkan lingkungan sekolah
Beberapa kesulitan yang
dialami dalam membersihkan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1.
setiap keluar istirahat sampah jajanan
mulai banyak berserakan.
2.
kurangnya kesadaran para siswa dalam
membersihkan lingkungan sekolah.
3.
kurangnya fasilitas untuk membersihkan
lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan kamar mandi.
d. Pengaruh
Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar
Lingkungan belajar yang
efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah
lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar
meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar
mengajartercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan
dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi juga mampu secara
aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung
sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan
belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan
sehingga tidak timbul rasa semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan
lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif.
e. Arti
kebersihan lingkungan
kebersihan adalah upaya
manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji
dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah
satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya
merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,
sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah
satu tanda dari keadaan higienis yang baik. Kebersihan lingkungan adalah
kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Kondisi
kebersihan di SMAN 1 SAMPALI
Kebersihan lingkungan
sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat
dalam proses kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan
sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan SMAN 1 SAMPALI
yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMAN 1 SAMPALI
saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita
jumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin,
dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal,
tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut
berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat
upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu
mengingatkan para siswa-siswi SMA Negeri 1 SAMPALI untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja
mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan
untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih
dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas
pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas
yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa
dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan
tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes
dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar
(KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja
kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal
tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran siswa dan siswi SMAN 1
SAMPALI dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah
sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan
siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada,
maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
B.
Peran
Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Agar sekolah terlihat
bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan
cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut
sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia
agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa
diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana
pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa
adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah
pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan
untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMAN 1 SAMPALI.
Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas,
agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing.
Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu
peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan
siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok
untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 1 SAMPALI ini adalah,
kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar
sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar
mengajar.
C.
Dampak
Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i.
Dalam proses pembelajaran
banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan
lingkungan sekolah, khususnya pada lingkungan kelas. Kebersihan sangat
mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata
rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai.
Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak
akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama
kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh
guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya
konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti
ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus
selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan
kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan
sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah
siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa
yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir.
Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun
mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain,
siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan
sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat
mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata
rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai.
Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak
akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama
kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh
guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya
konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti
ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus
selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
D.
Upaya
Menciptakan Sekolah yang Bersih
Tentu kita tidak mau
sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu,
sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan
baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar
yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan
indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a.
Guru memberi contoh bila membuang sampah
selalu pada tempatnya.
b.
Membuat tata tertib baru yang isinya
tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah
tidak pada tempatnya.
c.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati
nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
d.
Petugas piket pada hari itu juga harus
membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
e.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada
tempatnya.
f.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau
kursi di dalam kelas atau lingkungan
g.
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas
badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
kebersihan di sekolah
BAB
IV
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
penelitian
Jenis penelitian yang
penulis pakai dalam membuat panelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap
I data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variable.
B.
Subjek
penelitian
Berdasarkan judul
penelitian yaitu kebersihan di lingkungan sekolah sehingga penulis mengadakan
penelitian di lingkungan sekolah dan subjek penelitiannya adalah para siswa
kelas XII IPA III.
C.
Lokasi
dan waktu penelitian penelitian
Penelitian ini dilakukan
di SMA Negeri 1 Sampali. waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember
2011.
D.
Teknik
pengumpulan data
Simple random sampling
yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata dalam populasi tersebut. juga dengan memberikan beberapa
angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai dengan jawaban dan pikiran
masing-masing narasumber.
E.
Teknik
analisis data
Cara penulis dalam
menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa
semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu
penulis mulai menghitung jumlah data, setelah itu penulis mengklasifikasikan jawaban-jawaban
dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih.
Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian, penulis menghubungkan
data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada.
Langkah terakhir, penulis menuangkannya dalam karya tulis ini.
BAB
V
HASIL
PENELITIAN
A.
Validitas
Data
Jawaban narasumber dari angket yang penulis ajukan.
Berikut beberapa pertanyaan yang diberikan kepada
subjek penelitian :
1. Menurut
kamu apa yang dimaksud dengan kebersihan.
2. Apakah
sekolah kita sudah bersih?
3. Apa
yang perlu diperbaiki dari kebersihan sekolah kita?
4. Apa
harus ada peraturan atau kebijakan baru untuk kebersihan sekolah kita?
5. Apa
yang anda lakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita?
Berikut jawaban dari beberapa subjek penelitian :
a. Fatimah
( kelas XI IPA III )
“Kebersihan adalah sebagian dari iman, kebersihan
adalah kesehatan. menurut saya sekolah kita belum bersih dari sampah dan yang
perlu diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dimana-mana sebaiknya
dibuang pada tempatnya. kebijakan yang harus diberi kepada orang yang melanggar
peraturan atau yang membuang sampah sembarangan yaitu dengan memberikan
sanksi-sanksi yang setimbang.”
berikut beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk
menunjang kebersihan sekolah:
a) membuang
sampah pada tempatnya.
b) selalu
menjaga kebersihan lingkungan.
b. Hotnaida
panjaitan ( kelas XI IPA III )
“kebersihan merupakan awal dari kehidupan sehat, sebab
jika lingkungan bersih pasti orang-orang yang didalamnya hidup sehat. Menurut
saya sekolah ini kurang bersih, karena masih banyak sampah-sampah disekitar
pekarangan sekolah yang masih berserakan. yang perlu diperbaiki yaitu
penambahan tong sampah atau tempat sampah agar sekolah ini bisa semakin bersih dan
saya juga berusaha untuk membuang sampah pada tempatya serta melakukan kegiatan
piket.”
c. Johana
theresia ( kelas XI IPA III )
“kebersihan merupakan sebagian dari iman juga
mencerminkan kepribadian yang bersih dan jiwa yang bersih. Dan menurut saya,
kebersihan itu sangat perlu dijaga dimanapun kita berada. sekolah kita memang
sudah bersih, namun belum begitu maksimal kebersihannya. yang perlu diperbaiki
dari kebersihan sekolah kita adalah banyaknya sampah yang masih berserakan.
selain itu, fasilitas kamar mandi yang tidak maksimal dan ruangan-ruangan
seperti perpustakaan , laboratorium. oleh karena adanya peraturan mungkin dapat
membuat siswa-siswi semakin disiplin dan teratur dalam proses kebersihan
sekolah. Yang saya lakukan secara pribadi yaitu harus memiliki kesadaran
sendiri dalam proses kebersihan sekolah, karena kalau bukan kita yang peduli
terhadap lingkungan sekolah siapa lagi.”
d. Media
selfiana ( kelas XI IPA III )
“kebersihan adalah sebuah ungkapan yang menyatakan
suatu kegiatan dalam menata dengan rapi dan bersih yang membuat sekiktarnya
terlihat indah dan terasa nyaman. sekolah kita ini belum bersih. yang perlu
diperbaiki yaitu menjaga lingkungan dengan cara membersihkannya setiap hari.
kebijakan baru tentang kebersihan harus diterapkan dalam sekolah kita. misalnya
membuang sampah pada tempatnya, mencabut rumput liar, dll”
e. Rotua
marni ( kelas XI IPA III )
“kebersihan itu adalah bersih dari sampah–sampah dan
lingkungan-lingkungan sehat. sekolah kita ini belum bersih. yang perlu
diperbaiki adalah sampah-sampah yang berserakan dihalaman, selokan bahkan
diruang kelas. peraturan tentang kebersihan lingkungan sekolah memang harus
ada. Kita harus membersihkan sampah-sampah yang berserakan, menyediakan tempat
sampah yang layak.”
f. Sri
Artika ( XI IPA III )
“kebersihan adalah sebagian dari iman, sesuatu yang
dapat membuat kita sehat dan terbebas dari penyakit. sekolah ini kalau dilihat
sepintas sudah bersih namun kalau dilihat secara mendalam masih belum bersih.
kesadaran siswa-siswi diperlukan dalam upaya memperbaiki kebersihan lingkungan
sekolah. peraturan sekolah juga harus ada, karena jika tidak ada peraturan
sekolah kesadaran siswa-siswai tidak akan ada. yang saya lakukan untuk
menunjang kebersihan sekolah kita ini adalah hanya membersihkan daerah kelas
saja.”
g. Diah
ayu ( XI IPA III )
“kebersihan itu sebagian dari iman. kebersihan itu
menghindarkan kita dari penyakit. sekolah kita ini belum bersih. yang perlu
diperbaiki yaitu jadwal piket yang harus lebih diperketat lagi. menurut saya
peraturan atau kebijakan memang harus ada. yang harus dilakukan untuk menunjang
kebersihan sekolah adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan mematuhi
peraturan piket yang berlaku.”
h. Nur
asanah ( XI IPA III )
“kebersihan itu sebagian dari iman. sekolah ini belum
bersih. yang perlu diperbaiki dari sekolah ini adalah kebersihan kamar mandi.
peraturan atau kebijakan memang harus ada. yang harus dilakukan untuk menunjang
kebersihan sekolah kita adalah dengan mengajak teman-teman untuk
bergotong-royong.”
i.
Febry cyntia ( XI IPA III )
“kebersihan adalah bebas dari sampah-sampah sehingga
tercipta lingkungan bersih dan indah. sekolah kita ini belum bersih, karena
masih banyak sampah yang berserakan disekolah. perbaikan lingkungan sekolah
memang perlu, peraturan tentang kebersihan memang harus ada. yang harus
dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita adalah mengampanyekan ‘buang
sampah pada tempatnya.”
j.
Irma mahfuza ( XI IPA III )
“kebersihan adalah bebas dari sampah dan penyakit.
sekolah ini belum bersih dan belum terlepas dari sampah. peraturan atau
kebijakan baru untuk kebersihan sekolah ini memang perlu dan yang harus
dilakukan untuk kebersihan sekolah ini adalah dengan menjaga kebersihan.”
k. Emelda
thesalonika ( XI IPA III )
“kebersihan adalah sebagian dari iman. sekolah kita
belum bersih dan harus ada kebijakan baru tentang kebersihan sekolah ini. yang
harus dilakukan untuk menunjang kebersihan sekolah kita ini adalah dengan
membuang sampah pada tempatnya.”
B.
Pembahasan
hasil penelitian
– Pemilihan subjek penelitian
Populasi : Kelas XI IPA III
Sampel : Beberapa siswa
Variabel: Siswa
– Analisis kesalahan subjek
Nama narasumber Nilai Tingkat kesalahan
1. Fatimah
90 10%
2. Hotnaida
Panjaitan 85 15%
3. Johana
Theresia 90 10%
4. Media
Selfiana 85 15%
5. Rotua
Marni 85 15%
6. Sri
Artika 80 20%
7. Diah
Ayu 80 20%
8. Nur
Asana Warda 90 10%
9. Febry
Chyntia 75 25%
10. Irma
Mahfuza 75 25%
11. Emelda
Thesalonika 75 25%
BAB
VI
PENUTUP
C.
Kesimpulan
Kondisi kebersihan SMAN 1
SAMPALI masih tergolong belum sepenuhnya bersih bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah
di dalam kelas. Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap
kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di
bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah. Masih kurangnya tingkat kesadaran
akan pentingnya kebersihan di kalangan siswa/I SMAN 1 SAMPALI.
D.
Saran
1. Menegakkan
peraturan piket di kelas masing-masing
2. Mengadakan
jum’at bersih dan dilombakan kebersihan kelas induknya masing-masing
3. Menindak
atau member sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang mengotori lingkungan
sekolah
4. Menjaga
penyediaan sarana kebersihan (sapu, kemoceng, lap) di setiap kelas
No comments:
Post a Comment