MAKALAH KEBAKARAN HUTAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran PLH tentang BENCANA
ALAM KEBAKARAN HUTAN.
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT
sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang berlipat ganda.
Dan penulisan menyadari bahwa penulis makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada umumnya.
Haurgeulis,
Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A.
Latar Belakang....................................................................................
B.
Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A.
Kebakarn Hutan dan Lahan..................................................................
B. Akibat Kebakaran
Hutan Terhadap Lingkungan Dan Alam Sekitar ....
C. Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran Hutan................
D.
Cara Memadamkan
Kebakaran Hutan....................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
A.
Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebakaran hutan adalah sebuah kebakaran yang terjadi
di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian
disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama
kebakaran hutan besar.
Belakangan ini kebakaran hutan semakin menarik
perhatian dunia Internasional sebagai isu lingkungan dan ekonomi, kebakaran
dianggap sebagai ancaman potensial bagi pembangunan berkelanjutan karena
efeknya secara langsung bagi ekosistem.
Adapun beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan
antara lain: Pembakaran lahan yang tidak terkendali, kurangnya penegakan hukum
terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan, aktivitas
vulkanisme, dan kecerobohan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
sajakah penyebab terjadinya kebakaran hutan
2. Bagaimana
dampak kebakaran hutan terhadap lingkungan dan alam
3. Apa
sajakah upaya untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan
4. Bagaimana
cara memadamkan kebakaran hutan
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini
antara lain:
1. Mengetahui
penyebab terjadinya kebakaran hutan
2. Mengetahui
dampak dari kebakaran hutan terhadap lingkungan dan alam
3. Mengetahui
upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan
4. Mampu
mengendalikan kebakaran hutan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebakaran
Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan (kebakaran vegetasi, atau kebakaran
semak), adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat
memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum
termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api
liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan
seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama
kebakaran hutan besar. Namun, sebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan
lahan yang meliputi:
a. Pembakaran
lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain
Pembukaan
lahan tersebut dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila
pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam skala besar, kebakaran
tersebut sulit terkendali. Pembukaan lahan dilaksanakan untuk usaha perkebunan,
HTI, pertanian lahan kering, sonor dan mencari ikan. pembukaan lahan yang
paling berbahaya adalah di daerah rawa/gambut.
b. Penggunaan
lahan yang menjadikan lahan rawan kebakaran, misalnya di lahan bekas HPH (Hak
Penguasaan Hutan) dan di daerah yang beralang-alang.
c. Dalam
beberapa kasus, penduduk lokal juga melakukan pembakaran untuk memprotes
pengambil-alihan lahan mereka oleh perusahaan kelapa sawit.
d. Kurangnya
penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan pembukaan lahan.
e. Tingkat
pendapatan masyarakat yang relatif rendah, sehingga terpaksa memilih jalan
alternatif yang mudah, murah dan cepat untuk pembukaan lahan.
f. Aktivitas
vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
g. Kecerobohan
manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan tanpa
mematikan apinya terlebih dahulu.
B. Akibat Kebakaran Hutan Terhadap
Lingkungan Dan Alam Sekitar
Akibat yang ditimbulkan dari kebakaran
liar antara lain:
1. Menyebarkan
emisi gas karbon dioksida ke atmosfer yang mengakibatkan gangguan di berbagai
segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Hal ini
mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi.
Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu
berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi
hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi
penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai,
karena terbatasnya jarak pandang.
2. Terbunuhnya
satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau
rusaknya habitat.
3. Menyebabkan
banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim
kemarau.
4. Kekeringan
yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai
dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
5. Kekeringan
juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang
mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
6. Musnahnya
bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat
mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku
dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
7. Meningkatnya
jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker
paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan
anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita
TBC/asma.
C. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran Hutan
Sejak kebakaran hutan yang cukup besar yang terjadi
pada tahun 1982/83 yang kemudian diikuti rentetan kebakaran hutan beberapa
tahun berikutnya, sebenarnya telah dilaksanakan beberapa langkah, baik bersifat
antisipatif (pencegahan) maupun penanggulangannya.
1. Upaya
Pencegahan
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kebakaran
hutan dilakukan antara lain (Soemarsono, 1997):
(a) Memantapkan
kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan
dan Lembaga non struktural berupa Pusdalkarhutnas, Pusdalkarhutda dan Satlak
serta Brigade-brigade pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI;
(b) Melengkapi
perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan;
(c) Melengkapi
perangkat keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan;
(d) Melakukan
pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat pemerintah, tenaga BUMN dan
perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan;
(e) Kampanye
dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga pengendalian kebakaran hutan;
(f) Pemberian
pembekalan kepada pengusaha (HPH, HTI, perkebunan dan Transmigrasi), Kanwil
Dephut, dan jajaran Pemda oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan
Hidup;
(g) Dalam
setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi pembangunan non kehutanan,
selalu disyaratkan pembukaan hutan tanpa bakar.
2. Upaya
Penanggulangan
Disamping melakukan pencegahan, pemerintah juga
nelakukan penanggulangan melalui berbagai kegiatan antara lain (Soemarsono,
1997):
(a) Memberdayakan
posko-posko kebakaran hutan di semua tingkat, serta melakukan pembinaan
mengenai hal-hal yang harus dilakukan selama siaga I dan II.
(b) Mobilitas
semua sumberdaya (manusia, peralatan & dana) di semua tingkatan, baik di
jajaran Departemen Kehutanan maupun instansi lainnya, maupun
perusahaan-perusahaan.
(c) Meningkatkan
koordinasi dengan instansi terkait di tingkat pusat melalui PUSDALKARHUTNAS dan
di tingkat daerah melalui PUSDALKARHUTDA Tk I dan SATLAK kebakaran hutan dan
lahan.
(d) Meminta
bantuan luar negeri untuk memadamkan kebakaran antara lain: pasukan BOMBA dari
Malaysia untuk kebakaran di Riau, Jambi, Sumsel dan Kalbar; Bantuan pesawat AT
130 dari Australia dan Herkulis dari USA untuk kebakaran di Lampung; Bantuan
masker, obat-obatan dan sebagainya dari negara-negara Asean, Korea Selatan,
Cina dan lain-lain.
3. Peningkatan
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Upaya pencegahan dan penanggulangan yang telah
dilakukan selama ini ternyata belum memberikan hasil yang optimal dan kebakaran
hutan masih terus terjadi pada setiap musim kemarau. Kondisi ini disebabkan
oleh berbagai faktor antara lain:
(a) Kemiskinan
dan ketidak adilan bagi masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
(b) Kesadaran
semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah.
(c) Kemampuan
aparatur pemerintah khususnya untuk koordinasi, memberikan penyuluhan untuk
kesadaran masyarakat, dan melakukan upaya pemadaman kebakaran semak belukar dan
hutan masih rendah.
(d) Upaya
pendidikan baik formal maupun informal untuk penanggulangan kebakaran hutan
belum memadai.
Hasil identifikasi dari serentetan kebakaran hutan
menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia dan
faktor yang memicu meluasnya areal kebakaran adalah kegiatan perladangan,
pembukaan HTI dan perkebunan serta konflik hukum adat dengan hukum negara, maka
untuk meningkatkan efektivitas dan optimasi kegiatan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan perlu upaya penyelesaian masalah yang terkait
dengan faktor-faktor tersebut.
Di sisi lain belum efektifnya penanggulangan kebakaran
disebabkan oleh faktor kemiskinan dan ketidak adilan, rendahnya kesadaran
masyarakat, terbatasnya kemampuan aparat, dan minimnya fasilitas untuk
penanggulangan kebakaran, maka untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran hutan di masa depan antara lain:
a.
Melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan,
sekaligus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
kebakaran hutan dan semak belukar.
b. Memberikan
penghargaan terhadap hukum adat sama seperti hukum negara, atau merevisi hukum
negara dengan mengadopsi hukum adat.
c.
Peningkatan kemampuan sumberdaya aparat
pemerintah melalui pelatihan maupun pendidikan formal. Pembukaan program studi
penanggulangan kebakaran hutan merupakan alternatif yang bisa ditawarkan.
d. Melengkapi
fasilitas untuk menanggulagi kebakaran hutan, baik perangkat lunak maupun
perangkat kerasnya.
e.
Penerapan sangsi hukum pada pelaku pelanggaran
dibidang lingkungan khususnya yang memicu atau penyebab langsung terjadinya
kebakaran.
D. Cara
Memadamkan Kebakaran Hutan
Peralatan
yang diperlukan:
1. Mesin
Pompa bertekanan tinggi untuk pencucian kendaraan/mobil merek Yuen Liang buatan
Taiwan atau merek lain berikut dengan mesin penggerak.
2. Drum
penampungan air, dapat diisi dengan air pompa Hitachi atau Ember.
3. Selang
bertekanan yang dapat disambung secara praktis. Panjang selang 100 meter.
4. Tongkat
penyemprot/Stik Semprot.
5. Masker
Penahan Debu dan Asap.
6. Sepatu
Both.
Cara kerja pemadaman api pada hutan, lahan
dan kebun:
1. Tentukan
titik sasaran, dimana kebakaran terjadi. Selidiki, apakah lokasi tersebut
sedang terjadi kebakaran atau telah lama terjadi kebakaran. Bila sedang terjadi
kebakaran, ditemukan adanya api yang menyala-nyala. Dan bila bekas terjadinya
kebakaran ditemukan kawah-kawah api yang dapat menenggelamkan kaki kita bila
terinjak. Dampaknya kaki akan melepuh.
2. Persiapkan
pompa bertekanan berikut drum air secara berdekatan. Isilah drum dengan air
yang cukup dan berkelanjutan.
3. Pasanglah
selang bertekanan sesuai keperluan. Bila lokasi kebakaran jauh, selang dapat
disambung, hingga 5 (lima) sambungan atau sepanjang 500 meter. Keistimewaan
selang ini adalah tidak mudah terlipat, tidak menyangkut apabila ditarik,
tenaga yang diperlukan untuk menarik sangat ringan.
4. Pasanglah
Tongkat Semprot/Stik Semprot. Apabila sedang terjadi kebakaran, aturlah stik
semprot dengan cara mengabut. Kabut yang dibuat akan memadamkan api secara luas
dan mengurangi panas yang menyengat. Bila memadamkan bekas kebakaran, aturlah
stik dengan bentuk menembak. Air akan masuk ke dalam kawah hingga ke lapisan
bawah, api akan padam segera.
5. Gunakan
Sepatu Both dalam tiap-tiap kegiatan pemadaman. Sepatu Both mampu menahan panas
pada kaki dan menghindari kaki mengalami pelepuhan oleh panas.
6. Untuk
mengatasi gangguan pernapasan, gunakan Masker Standar. Asap dan debu dapat
disaring, sehingga petugas pemadam dapat bertahan lama menghadapi api.
7. Saat
melakukan pemadaman, di garis depan harus dilakukan secara bergantian. Aturlah
waktu yang tepat, sehingga petugas di garis depan dapat bekerja dengan baik.
8. Fungsikan
petugas pemantau dan penghubung yang menginformasikan kepada petugas pemadam,
kapan maju atau mundur melakukan pemadaman.
9. Persiapkan
air minum yang segar bagi petugas yang memerlukannya.
10. Persiapkan
petugas gawat darurat jika diperlukan.
11. Kebakaran
yang baru terjadi akan segera padam apabila dilakukan dengan pengabutan. Panas
yang ditimbulkan berkurang karena butir-butir uap air yang ditembakan menyerap
panas. Petugas yang bekerja pada lini depan dapat bertahan dalam waktu yang
cukup lama. Efektifitas pemadaman akan berlangsung baik.
12. Pemadaman
kawah api pada lahan gambut bekas terjadinya kebakaran dilakukan dengan mengatur
stik semprot seperti laju peluru. Air yang ditembakkan akan masuk pada
kawah-kawah yang dalam dan akan memadamkan api secara baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai
harganya karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber
plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air,
pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena itu
pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh Undang-undang dan peraturan
pemerintah.
Kebakaran merupakan salah satu bentuk gangguan
terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin sering terjadi. Kebakaran
hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan
melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang
dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu
perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan
masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
B. Saran
Melihat dari akibat kebakaran hutan diatas, maka dari
itu kita sebagai manusia hendaknya bisa menjaga hutan dengan sebaik-baiknya,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://lonawind.wordpress.com/2013/06/17/makalah-kebakaran-hutan/
https://wenimarinna.blogspot.com/2015/10/makalah-geografi-kebakaran-hutan.html
http://josafatino.blogspot.com/2013/10/makalah-kebakaran-hutan.html
https://kanalispolban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-kebakaran-hutan/
http://nanangq22.blogspot.com/2012/11/makalah-kebakaran-hutan.html
No comments:
Post a Comment