KARYA ILMIAH LINGKUNGAN HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat waktu yang disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang “LINGKUNGAN HIDUP”.
Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. Karena Karya Ilmiah ini
masih jauh dari sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pembaca demi perbaikan Karya Ilmiah ini dikemudian hari.
Semoga Karya Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kita semua dan
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Haurgeulis, Desember 2018
Penulis
ABSTRAK
Lingkungan hidup merupakan akumulasi dari interaksi berbagai
faktor yang terkandung dalam lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik
merupakan kesatuan makhluk hidup, seperti mikroorganisme, manusia, tumbuhan,
dan hewan. Adapun lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di
lingkungan sekitar berupa benda mati, seperti mineral, batuan, tanah, air dan
udara.
Dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal
tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan
pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup, yaitu Undang- Undang Nomor 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian
Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………….. i
ABSTRAK…………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………… iii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
A. Belakang
………………………………………………………... 1
B. Rumusan
Masalah ………………………………………….…… 1
C. Tujuan
Penulis ………………………………………………….. 1
BAB II. PEMBAHASAN ……………………………………………..……. 2
A. Definisi
Lingkungan Hidup …………………………..…….…… 2
B. Unsur-unsur
Lingkungan Hidup ………………………………… 2
C. Urgensi
Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan …………………… 3
D. Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya.. 4
E. Upaya
Melestarikan Lingkungan Hidup ………………………… 7
BAB III. PENUTUP …………………………………………………….….. 8
A. Kesimpulan
……………………………………………….……... 8
B. Saran
………………………………………………………..…… 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lazimnya manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di
sekitarnya yaitu sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam tersebut yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.
Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat
diperlukan oleh manusia sebagai komponen tubuh manusia yang terbesar. Untuk
menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan
memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang
alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila
manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di
Indonesia perlu ditangani disebabkan adanya sejumlah faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Komponen lingkungan
hidup secara garis besar terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora
dan fauna darat dan air), kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok
kultur (ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan masyarakat).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi lingkungan hidup?
2.
Apa saja unsur-unsur lingkungan hidup?
3.
Mengapa lingkungan hidup sangat urgen bagi
kehidupan manusia?
4.
Apa bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan
penyebabnya?
5.
Bagaimana upaya melestarikan lingkungan hidup?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai dari makalah ini adalah :
1.
Mengetahui definisi lingkungan hidup.
2.
Mengetahui unsur-unsur lingkungan hidup.
3.
Memahami urgensi lingkungan bagi kehidupan
manusia.
4.
Mengetahui bentuk-bentuk kerusakan lingkungan
dan penyebabnya.
5.
Mengetahui upaya pelestarian Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan hidup menjadi bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah
lingkungan hidup yang dalam bahasa Inggris disebut environment, dalam bahasa
Belanda disebut Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan
I'environment.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Istilah lingkungan hidup sering digunakan untuk menyebutkan segala
sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di
bumi. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur
lingkungan hidup terbagi tiga, yaitu:
1.
Unsur Hayati (Biotik); yakni unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, sehingga lingkungan
hayatinya didominasi tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka
lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2.
Unsur Sosial Budaya; yakni lingkungan sosial dan
budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai
keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh
segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik (Abiotik); yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika
air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi
bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak
teratur, munculnya berbagai penyakit, dll.
C. Urgensi Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan
1. Urgensi Lingkungan sebagai tempat tinggal
Tiap-tiap makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat
mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya
masing-masing. Dalam hal ini makhluk hidup dalam lingkungan ada yang hidup
sebagai individu, populasi, komunitas atau ekosistem tertentu.
2. Urgensi Lingkungan sebagai tempat mencari makan.
Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan,
jaring makanan, dan piramida makanan tepat. Hakekatnya tiap komponen dalam
lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput
dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya.
3. Urgensi Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas
Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan
memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Sehubungan dengan itulah terjalin interaksi
sosial yang menunjukkan ketergantungan antar sesama manusia. Melalui proses
interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4. Urgensi Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan
Kejadian tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran
kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di
laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang
membawa dampak tercemarnya udara dan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat
di sekitarnya. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh
organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
D. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Faktor Penyebabnya
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun
kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan
kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan
ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk
mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan
hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1. Kerusakan
Lingkungan Akibat Proses Alam
•
Letusan Gunung Api; menyemburkan lava, lahar,
material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu
vulkanis disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa
vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang
dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan
tanah dan menimbulkan longsor lahan.
•
Gempa Bumi; makin besar kekuatan gempa kerusakan
yang ditimbulkannya semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan
bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
lain-lain. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan
tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan
kecepatan yang sangat tinggi.
•
Banjir; merupakan gejala alam murni jika kondisi
alam memang mempengaruhinya, misalnya hujan terus menerus terjadi di daerah
basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai.
•
Tanah Longsor; dapat terjadi akibat proses alam
ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak
struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana
penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya
melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau
berlereng curam.
•
Kemarau Panjang; penyimpangan iklim yang terjadi
di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan banyak kerugian, seperti mengeringnya sungai dan
sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan
menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.
•
Badai atau Angin Topan ; Bencana alam ini pada
umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan,
sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan
sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa
daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah
angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
2. Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
a. Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu
:
1.
Pencemaran Udara; ditimbulkan oleh ulah manusia
antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar
fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor,
mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang
ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2)
di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan
akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau
tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain:
Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan
penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada
logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya
menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi
di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara
secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub
dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
2.
Pencemaran Tanah; disebabkan karena sampah
plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam
tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau
obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga
tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman.
Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan
tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak
dapat diolah atau dimanfaatkan.
3.
Pencemaran Air; terjadi karena masuknya zat-zat
polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida,
minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran
sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan,
seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air
laut. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain : Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, Terjadinya ledakan
populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), Pendangkalan dasar perairan,
Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air, Munculnya banjir
akibat got tersumbat sampah, dan menjalarnya wabah muntaber.
4.
Pencemaran Suara; menimbulkan efek psikologis
dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan
pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur,
meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres. Pencemaran suara
adalah tingkat kebisingan yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran
suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, dan instrumen musik.
b. Degradasi
Lahan
Degradasi lahan
merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan seperti:
•
Lahan kritis. Terjadi karena praktik ladang
berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
•
Kerusakan ekosistem laut. Terjadi karena
eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan
dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk
menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya
habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat
berkurang bahkan punah.
•
Kerusakan hutan. Terjadi umumnya karena ulah
manusia seperti penebangan liar, kebakaran hutan, dan praktik peladangan
berpindah. Kerugian yang ditimbulkannya misalnya punahnya habitat hewan dan
tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya tanah longsor dan
banjir.
E. Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Upaya melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai
manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi
aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan
hidup.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, ada beberapa hal
yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup,
antara lain sebagai berikut:
•
Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
•
Menghemat penggunaan kertas dan pensil
•
Membuang sampah pada tempatnya
•
Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
•
Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia
memiliki tiga unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya,
dan Unsur Fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan
sebagai tempat hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika
lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam maupun faktor dari manusia sendiri.
Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan
layak di tempati.
B. Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan
sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak untuk di
tempati.
DAFTAR PUSTAKA
http://jessicasitompul.blogspot.co.id/2015/02/contoh-karya-ilmiah-lingkungan-hidup.html
https://santi9f.wordpress.com/contoh-karya-tulis-pencemaran-lingkungan-hidup/
http://agnes2ia4.blogspot.co.id/2016/11/karya-ilmiah-tentang-lingkungan-hidup.html
https://miqbaln.blogspot.co.id/2016/10/karya-ilmiah-lingkungan-di-sekitar-kita.html
Radian. T 2010 Lingkungan
Hidup:http://lingkunganhidup.kompasiana.com/lh/2010/05/17lingkungan-142992.html
Binham. 2012 Masalah Lingkungan Di
Sekitar :http://binham.wordpress.com/2012/10/11/mengatasi-masalah-lingkungan/
No comments:
Post a Comment