Friday, December 14, 2018

ARTIKEL RHESUS PADA DARAH


RHESUS PADA DARAH


DARAH adalah cairan pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Komponen darah manusia terdiri dari 2 bagian besar, yaitu:
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan tempat sel-sel darah berada yang kaya dengan protein, albumin, bahan pembeku darah, hormon, garam, dan immunoglobulin.
2. Sel Darah
• Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai inti, mengandung hemoglobin (Hb), dan berfungsi mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
• Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
• Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan menderita penyakit leukopenia.

GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O) serta sistem penggolongan darah Rhesus (Rh+ dan Rh-).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Dalam proses transfusi darah harus benar-benar diperhatikan golongan darah karena ketidakcocokan golongan darah si penerima dengan si pendonor dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian bagi si penerima.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
·         Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
·         Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
·         Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi, baik terhadap antigen A maupun B.
·         Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.

RHESUS
Rhesus adalah sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah, nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada 1940 oleh Karl Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus Negatif). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif).
Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan “+” bagi pemilik faktor Rhesus atau “-“ bagi yang tidak memiliki faktor Rhesus dalam darahnya sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan O+ atau O-.
85 persen penduduk dunia memiliki faktor Rhesus (Rh+) dalam darahnya, sementara 15% tidak memiliki faktor Rhesus (Rh-) dalam darahnya.
Menurut data BPS 2010 jumlah penduduk Indonesia yang memiliki Rhesus Negatif (Rh-) adalah < 1% yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Aceh sendiri, berdasarkan data dari Komunitas Rhesus Negatif Indonesia tahun 2012, jumlah pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) hanya 51 orang, yaitu 0,001% dari jumlah penduduk Aceh atau 1 : 100.000. Dapat kita bayangkan betapa langka dan sulitnya mencari orang dengan golongan darah Rh-.
Mengingat langkanya pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) ini, faktor Rhesus menjadi sangat penting terutama pada
1. Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) selalu kesulitan dalam proses pemenuhan kebutuhan darah karena jumlah pendonor aktif Rhesus Negatif (Rh-) tidak banyak. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) karena darah Rhesus Negatif (Rh-) harus menerima darah Rhesus Negatif (Rh-) lagi.
Darah Rhesus Negatif (Rh-) dapat ditransfusikan kepada darah Rhesus Positif (Rh+) jika dalam uji silang (crossmatch) cocok, sementara darah Rhesus Positif (Rh+) tidak dapat ditransfusikan kepada darah Rhesus Negatif (Rh-) walaupun cocok dalam uji silang (crossmatch) karena dalam tubuh pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) akan segera terbentuk antibodi anti Rh+ yang menyebabkan darah Rhesus Negatif (Rh-) tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk transfusi ke Rhesus Negatif (Rh-) lain.
2. Wanita Rhesus Negatif (Rh-) hamil dengan janin Rhesus Positif(Rh+)
Jika seorang wanita Rhesus Negatif (Rh-) menikah dengan seorang pria yang memiliki Rhesus Positif (Rh+), hampir 100% keturunannya akan memiliki Rhesus Positif (Rh+). Keberadaan janin dengan Rhesus Positif (Rh+) dalam tubuh wanita hamil Rhesus Negatif (Rh-), terutama yang telah memiliki antibodi anti Rh+ dalam darahnya akan memicu timbulnya Inkompatibilitas Rhesus yang berakibat fatal bagi janin yang dikandungnya.

Macam-macam Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
 
Macam-macam Penyakit pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit pada sistem predaran darah banyak jenisnya, setidaknya anda harus tau apa-apa saja penyakit yang ada di predaran darah dan menghindari agar tidak terjangkingnya penyakit pada sistem predaran darah.

Macam-macam Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
  1. Amenia
    Penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin
  2. Hemofilia
    Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun.
  3. Varises
    Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat.
  4. Leukemia
    Penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.




No comments:

Post a Comment