RHESUS PADA DARAH
DARAH adalah cairan pada semua
makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap
virus atau bakteri.
Komponen darah manusia terdiri
dari 2 bagian besar, yaitu:
1. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan tempat
sel-sel darah berada yang kaya dengan protein, albumin, bahan pembeku darah,
hormon, garam, dan immunoglobulin.
2. Sel Darah
• Sel darah merah atau eritrosit
(sekitar 99%)
Eritrosit tidak mempunyai inti,
mengandung hemoglobin (Hb), dan berfungsi mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit
akan menderita penyakit anemia.
• Keping-keping darah atau
trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam
proses pembekuan darah.
• Sel darah putih atau leukosit
(0,2%)
Leukosit bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan bertugas memusnahkan benda-benda yang dianggap
asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat
amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit
akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit akan
menderita penyakit leukopenia.
GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak zat
antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah tersebut.
Sistem penggolongan darah besar
yang dikenal adalah sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O) serta sistem
penggolongan darah Rhesus (Rh+ dan Rh-).
Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar
46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Dalam proses transfusi darah harus benar-benar diperhatikan golongan darah
karena ketidakcocokan golongan darah si penerima dengan si pendonor dapat
menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian bagi si penerima.
Golongan darah manusia ditentukan
berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai
berikut:
·
Individu dengan golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
·
Individu dengan golongan darah B memiliki
antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen A dalam serum darahnya.
·
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel
darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi, baik
terhadap antigen A maupun B.
·
Individu dengan golongan darah O memiliki sel
darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
RHESUS
Rhesus adalah sistem penggolongan
darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah,
nama lainnya adalah faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari
monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada 1940 oleh Karl
Landsteiner.
Seseorang yang tidak memiliki
faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (Rhesus
Negatif). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut
memiliki golongan darah Rh+ (Rhesus Positif).
Jenis penggolongan ini sering
kali digabungkan dengan penggolongan ABO dengan menambahkan “+” bagi pemilik
faktor Rhesus atau “-“ bagi yang tidak memiliki faktor Rhesus dalam darahnya
sehingga kita mengenal golongan darah A+ atau A-, B+ atau B-, AB+ atau AB-, dan
O+ atau O-.
85 persen penduduk dunia memiliki
faktor Rhesus (Rh+) dalam darahnya, sementara 15% tidak memiliki faktor Rhesus
(Rh-) dalam darahnya.
Menurut data BPS 2010 jumlah
penduduk Indonesia yang memiliki Rhesus Negatif (Rh-) adalah < 1% yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di Aceh sendiri, berdasarkan data dari
Komunitas Rhesus Negatif Indonesia tahun 2012, jumlah pemilik darah Rhesus
Negatif (Rh-) hanya 51 orang, yaitu 0,001% dari jumlah penduduk Aceh atau 1 :
100.000. Dapat kita bayangkan betapa langka dan sulitnya mencari orang dengan
golongan darah Rh-.
Mengingat langkanya pemilik darah
Rhesus Negatif (Rh-) ini, faktor Rhesus menjadi sangat penting terutama pada
1. Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah,
pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) selalu kesulitan dalam proses pemenuhan
kebutuhan darah karena jumlah pendonor aktif Rhesus Negatif (Rh-) tidak banyak.
Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-)
karena darah Rhesus Negatif (Rh-) harus menerima darah Rhesus Negatif (Rh-)
lagi.
Darah Rhesus Negatif (Rh-) dapat
ditransfusikan kepada darah Rhesus Positif (Rh+) jika dalam uji silang
(crossmatch) cocok, sementara darah Rhesus Positif (Rh+) tidak dapat
ditransfusikan kepada darah Rhesus Negatif (Rh-) walaupun cocok dalam uji
silang (crossmatch) karena dalam tubuh pemilik darah Rhesus Negatif (Rh-) akan
segera terbentuk antibodi anti Rh+ yang menyebabkan darah Rhesus Negatif (Rh-)
tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk transfusi ke Rhesus Negatif (Rh-)
lain.
2. Wanita Rhesus Negatif (Rh-)
hamil dengan janin Rhesus Positif(Rh+)
Jika seorang wanita Rhesus
Negatif (Rh-) menikah dengan seorang pria yang memiliki Rhesus Positif (Rh+),
hampir 100% keturunannya akan memiliki Rhesus Positif (Rh+). Keberadaan janin
dengan Rhesus Positif (Rh+) dalam tubuh wanita hamil Rhesus Negatif (Rh-),
terutama yang telah memiliki antibodi anti Rh+ dalam darahnya akan memicu
timbulnya Inkompatibilitas Rhesus yang berakibat fatal bagi janin yang
dikandungnya.
Macam-macam
Penyakit pada Sistem Peredaran Darah. Penyakit pada sistem predaran darah banyak jenisnya,
setidaknya anda harus tau apa-apa saja penyakit yang ada di predaran darah dan
menghindari agar tidak terjangkingnya penyakit pada sistem predaran darah.
Macam-macam
Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
- Amenia
Penyakit yang disebabkan kekurangan sel darah merah atau sel darah merah kekurangan homoglobin - Hemofilia
Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun. - Varises
Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat. - Leukemia
Penyakit yang disebabkan adanya kelebihan produksi sel darah putih.
No comments:
Post a Comment