MAKALAH POLUSI UDARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis
mampu dan dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) tentang POLUSI UDARA / PENCEMARAN UDARA
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat
bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di
terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang
berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak yang memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan
masyarakat pada umumnya.
Haurgeulis, Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Pengertian Pencemaran Udara........................................................................ 2
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara......................................................................... 2
C. Sumber Pencemaran Udara.............................................................................
D. Dampak Pencemaran Udara............................................................................
E. Cara Mencegah Pencemaran Udara................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Udara
dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan
campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen;
0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya
terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan
dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas.
Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan
serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah
tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan
manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat
berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia
yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara.
Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya.
Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan
berbahaya bagi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas,
rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini adalah:
1.
Apa itu
pencemaran udara?
2.
Apa saja jenis
pencemaran udara?
3.
Apa yang menjadi sumber pencemaran udara?
4.
Apa dampak
pencemaran udara?
5. Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ipa tentang polusi (pencemaran) khususnya
polusi udara dan untuk memperluas pengetahuan
tentang pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan
dan kesehatan manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan
makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai pencemaran udara,
jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara kita untuk menanggulangi
pencemaran udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau
polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy dan atau
komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ktingkat
tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi
lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Polutan adalah zat atau bahan
yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut polutan, bila
keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1.
Jumlah melebihi
jumlah normal
2.
Berada pada
waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran
udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau
yang sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu
gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan (outdoor pollution).
Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional,
bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran
(pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan
sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai
dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai
pH yang rendah
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara
1.
Menurut bentuk
a.
Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1)
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2),
Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
2)
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O),
Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen
Dioksida (NO2).
3)
Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2),
Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
4)
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl
Klorida, air raksa uap.
b.
Pertikel
Pencemaran udara berbentuk
partikel dibedakan menjadi :
1)
Mineral
(anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2)
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon,
klorinasi alkan, Benzen.
3)
Makhluk hidup
terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2.
Menurut tempat dan sumbernya
a.
Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In
door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-ngan yang berasal
dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b. Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out
door air pollution), Sumber Pen-cemaran
udara bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
asap kendaraan, dll.
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan
kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap
gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
a. Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan
hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari
hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida,
Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga
dapat mengenai paru-paru sendiri.
b. Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon
Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia.
Yang termasuk
golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c. Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran,
misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d.
Toksis
Titik tangkap terjadinya
toksis berbagai jenis, yaitu :
1)
Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah,
mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
2)
Keracunan
terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4.
Menurut asal
a.
Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan
komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai
pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen
Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b.
Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar
kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang
justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar
hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah
Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
C. Sumber Pencemaran Udara
1. Kegiatan manusia
a.
Transportasi
Pertumbuhan
penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke daerah
pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun
meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena
senyawa kimia yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut
antara lain karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b.
Industri
Jenis industri
yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan
baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri
alumunium, industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang
minyak, industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang
berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali mengabaikan
pengendalian pencemaran. Oleh karena itu
pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk
pengendalian limbah.
c.
Pembangkit
listrik
d.
Pembakaran
(perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan
berbagai jenis bahan bakar
e.
Gas buang pabrik
yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.
Sumber alami
a.
Gunung
berapi
b.
Rawa-rawa
c.
Kebakaran
hutan
3.
Sumber-sumber
lain
d.
Uap
pelarut organik
D. Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat
di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan.
Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.
Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari
paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan
sebagai toksik dan karsinogenik.
2. Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah
dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6
karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi
dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain:
a. Mempengaruhi kualitas air
permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan
oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan
global
c. Perubahan siklus hidup flora dan
fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang
berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
E. Cara Mencegah Pencemaran Udara
Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera
ditanggulangi dengan melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi
kesakitan pada manusia. Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada
sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi
mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan
mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau
memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1.
Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan
polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air,
tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan
zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat
menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan
mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik
kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon
Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan
bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan
Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan
Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang
mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau
kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat
dilakukan melalui enam konsep.
1. “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan.
Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan
spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada
permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter
bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan
dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara
mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di
antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan
mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian
lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan
tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai
kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga
tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu:
Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium
pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam
program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah
bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah
mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan
bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan
bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan
memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal
pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan
melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan
kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi
makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar
udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan
yang paling penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin
bertimbal dengan bensin tanpa Timbal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
» Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
»
Jenis-jenis
pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan
(indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia,
asfiksia, anetesia, toksis. Menurut asal : primer, sekunder
»
Sumber
pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran tangki klor, dan lain-lain
»
Pencemran udara
dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat menyebabkan
hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
»
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk
gas yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran,
dan reaksi kimia.
B. Saran
Untuk mencegah terjadinya
pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan
udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan
bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang berbahaya secara
sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar
kebersihan udara tetap terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
» Buku “lingkungan hidup”,
mahkota offset – jakarta.
»
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
»
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang
dephan. “Dampak
dan upaya penanggulangan pencemaran udara”
»
Pencemaran Alam Sekitar, Siri
Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex Sdn. Bhd. 1996
»
Pencemaran Udara dan Bunyi, Siri
Utamakan Alam Sekitar Anda, Jasman Ahmad & Siti Razmah Idris, Penerbit
Mikamas, 1996
No comments:
Post a Comment