PENCEMARAN SUARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua tahu, saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan
terlalu banyak suara lebih dari masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern
sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang
kian meningkat. Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara
binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di
jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan
umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain.
Menurut hasil penelitian dari berbagai ahli dan penemuan dalam
kehidupan sehari–hari tentang dampak kebisingan atau pencemaran suara inilah
seharusnya diambil langkah – langkah yang tepat untuk menanggulangi salah satu
polusi yang dianggap tidak begitu berdampak dibanding dengan polusi air, tanah
dan udara yang sekarang ini dengan jelas terlihat dalam kehidupan kita
sehari–hari.
Dalam makalah ini penulis ingin menyajikan tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan pencemaran suara. Selain itu, penulis juga akan menguraikan
bagaimana cara untuk menanggulangi pencemaran suara yang efeknya secara tidak
sadar telah menggangu kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas maka masalah
dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan pencemaran suara?
2. Apa
yang menyebabkan pencemaran suara?
3. Apa
saja dampak dari pencemaran suara?
4. Bagaimana
menanggulangi dampak pencemaran suara?
C. Tujuan Penulisan
Dalam makalah
ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
definisi pencemaran suara.
2. Mengetahui
sebab – sebab pencemaran suara.
3. Mengetahui
dampak dari pencemaran suara.
4. Mengetahui
cara menanggulangi dampak pencemaran suara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polusi /
Pencemaran Suara
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air,
batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai
sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan
osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau
kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat
gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang
telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia
kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi
dalam kurva responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
B. Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Sifat polutan adalah:
1.
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah
bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2.
Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari – hari tanpa
sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era
modern seperti sekarang ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan mesin
yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan
earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara
merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita
juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan
pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau
tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di
hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan
bising.
C. Jenis
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang
kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1.
Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2.
Suara kereta api / krl = 95 dB
3.
Mesin motor 5 pk = 104 dB
4.
Suara petir = 120 dB
5.
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
D. Dampak Pencemaran Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu
sebagai berikut :
1.
Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi
(gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain.
2.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada
faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
3.
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya
demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah'
berdampak dramatik pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang
pendengaran, menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang
melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait suara yang bising, proses
pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja
hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan
kerangka otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan
kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah
dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan
perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising
pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam
perkembangan janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara
berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal landas atau tempat kerja
yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif
bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang
tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak
terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh
lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh.
Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan
jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih
tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
Studi tersebut menghubungkan permasalahan dalam mendengarkan, juga
dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh
pada anak-anak dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di
sekolah. Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang
tinggal di dekat bandara, dekat rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan
untuk mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai
kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan
di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku
anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki
saat seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah
kebisingan suara mesin pemotong rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang
wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya, tak seorangpun datang untuk
memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut
dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna
memberi bantuan pada wanita ini.
Dari uraian diatas, dampak pencemaran suara biasanya hanya menyebabkan
gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang
tercemari. Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat
kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang
merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena
dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.
E. Cara Menanggulangi Pencemaran
Suara
Dari uraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang
menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem
kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc,
peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung
(ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding
ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif
hanya efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan
sistem ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini
meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit
diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan
menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang tidak
dikehendaki.
Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif
(active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan
suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan
sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya.
Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu
berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan
suara bising tidak stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota
besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa
lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran
manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan
bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a.
Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan
redaman makin baik).
b.
Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan
Bahan bangunan peredam bisik
a.
Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah
dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa
konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b.
Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut
ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c.
Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako
harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang
baik.
Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah
dalam upayanya mengurangi polusi suara
Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi polusi
suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu
dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang
terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati
jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi
penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu
terjadinya kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap
individu tidak lepas dari kendaraan bermotor.
Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya pengurangan polusi
suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak terlalu banyak memakai alat
elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau
tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara
tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Dari pabrik atau lembaga–lembaga penemuan teknologi baru, seharusnya
memikirkan juga tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara
gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap poduknya
sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak berkesudahan untuk
melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Dimanapun kita berada kita selalu
mendengar kebisingan yang secara tidak sadar juga mengganggu kinerja tubuh
kita. Walaupun tidak begitu mendapat perhatian seperti 3 pencemaran lain,
pencemaran suara merupakan suatu yang sangat penting untuk dikaji karena
dampaknya kian hari kian terlihat.
Banyak gangguan yang diakibatkan oleh pencemaran suara diantaranya
mulai dari konsentrasi yang kurang sampai meninggal akibat kebisingan yang
diterima dalam jangka waktu yang lama dan secara tidak langsung mengajak otak
untuk mengubah cara kerja organ tubuh.
B. Saran
Untuk meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa
dilakukan yaitu dengan meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang
menenangkan, pembangunan bangunan peredam bising, meminimalisir penggunaan
kendaraan bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh
pabrik untuk produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang
batas pendengaran manusia.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/13/polusi-atau-pencemaran-lingkungan/
diakses 21 Januari 2009
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara
diakses 21 Januari 2009
·
http://organisasi.org/pengertian_definisi_arti_efek_dampak_dan_penyebab_pencemaran_suara_pada_pencemaran_lingkungan_hidup_dan_tubuh_manusia
diakses 23 Januari 2009
·
http://www.kapanlagi.com/a/dampak-buruk-dan-dampak-baik-suara-i.html
diakses 23 Januari 2009
·
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/23/16481222/Awas.Bising.Mengganggu.Pendengaran
diakses 24 Januari 2009
·
http://www.google.co.id/#hl=id&q=PEDOMAN+PERENCANAAN+TEKNIK+BANGUNAN+PEREDAM+BISING&meta=&aq=f&oq=PEDOMAN+PERENCANAAN+TEKNIK+BANGUNAN+PEREDAM+BISING&fp=5be454f7189800bf
diakses 24 Januari 2009
No comments:
Post a Comment