KARYA ILMIAH GLOBAL WARMING / PEMANASAN GLOBAL
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat
menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Karya Ilmiah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran tentang GLOBAL WARMING/PEMANASAN GLOBAL.
Penulisan Karya Ilmiah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Semoga budi baik mereka di terima
Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan berupa pahala yang
berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan Karya Ilmiah ini.
Penulis mengharapkan semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan khususnya untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada
umumnya.
Haurgeulis, Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian................................................................................................ 2
2.1.1
Pengertian global warming atau pemanasan global........................ 2
2.1.2
Pengertian Efek Rumah Kaca........................................................ 2
2.1.3
Pengertian Perubahan Cuaca.......................................................... 2
2.1.4
Pengertian banjir, puting beliung, semburan gas, dan curah
hujan.............................................................................................. 2
2.2 Penelitian yang Relevan.......................................................................... 3
2.3 Hipotesis.................................................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pemanasan global atau global warming.................................................. 5
3.2 Penyebab-penyebab terjadinya pemanasan global.................................. 5
3.2.1
efek rumah kaca............................................................................. 5
3.2.2
efek umpan balik............................................................................ 6
3.2.3 Variasi Matahari............................................................................ 7
3.3 Dampak Pemanasan Global..................................................................... 7
3.3.1
Cuaca............................................................................................. 7
3.3.2
Tinggi Permukaan Air Laut............................................................ 8
3.3.3
Pertanian........................................................................................ 8
3.3.4
Hewan dan Tumbuhan................................................................... 8
3.3.5
Kesehatan Manusia........................................................................ 9
3.4
Cara mencegah Pemanasan Global........................................................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1
Simpulan................................................................................................... 10
4.2
Saran......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa ini, panas matahari
sangat dirasakan, ini disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon bumi. Tentu ini salah
kita yang tidak melestarikan alam. Perubahan suhu yang ekstrim dari tahun ke
tahun planet bumi semakin menghawatirkan. Peningkatan suhu ini yang disebut
dengan pemanasan global. Pemanasan global disebabkan oleh gas-gas rumah kaca
yang dihasilkan oleh aktifitas manusia dan variasi matahari. Akhir-akhir ini
bencana alam dan fenomena-fenomena semakin tidak terkendali. Mulai dari banjir,
puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun
ke tahun. Tentu bencana alam itu merugikan kita semua. Selain bencana tersebut
ada juga dampak lain seperti: meningginya permukaan air laut, gagal panen,dan
timbulnya bibit penyakit yang akan mengganggu kesehatan manusia.
Oleh karena itu, kita sebagai
umat manusia harus lebih bersahabat dan melestarikan alam. Melestarikan alam
dengan penanaman pohon, tidak menebang pohon sembarangan, meminimalkan
penggunaan peralatan yang banyak mengeluarkan gas-gas efek rumah kaca dan
mengupayakan pencegahan global warming.
1.2 Rumusan masalah:
1.
Apa itu pemanasan global?
2.
Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
3.
Apa saja bencana yang ditimbulkan oleh pemanasan
global?
4.
Bagaiman cara
mencegah terjadinya pemanasan global?
1.3 Tujuan:
1.
Untuk mengetahui apa itu pemanasan global.
2.
Untuk mengetauhi penyebab terjadinya pemanasan
global.
3.
Untuk mengetahui bencana-bencana yang
ditimbulkan oleh pemanasan global.
4.
Untuk mengetahui cara untuk mencegah terjadinya
pemanasan global.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya. Berikut akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminology yang digunakan.
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya. Berikut akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminology yang digunakan.
2.1.1 Pengertian global warming atau pemanasan global
Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
2.1.2 Pengertian Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan suatu
peristawa atau suatu proses pemanasan pada permukaan suatu benda (planet) yang
berada ada dilangit yang terjadi dan disebabkan oleh naiknya konsentrasi pada gas karbon dioksida
dan gas lain yang menyebabkan kerusakan atsmofer, rusaknya atsmofer akan
menyebabkan panas pada permukaan planet tersebut.
2.1.3 Pengertian Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca adalah suatu
keadaan yang umunya tidak biasa karena perlunya penyesuaian (adaptasi) dimana
terjadi perubahan suhu,iklim dan lain-lain. Dampak yang nyata dari perubahan
cuaca adalah mencainya es di daerah kutub karena peningkatan suhu yang terjadi
di sana. Pencairan es tersebut menyebabkan meningginya permukaan air laut.
2.1.4 Pengertian banjir, puting beliung, semburan gas, dan curah hujan
Banjir merupakan peristiwa
tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air
menignkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu
tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Puting Beliung merupakan angin
yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-10
menit akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat
lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb).
Semburan gas adalah peristiwa
munculnya gas alam ke permukaan dari dalam perut atau dapur bumi. Curah hujan
yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Serta
alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan
diukur dalam jumlah harian, bulanan, dan tahunan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Untuk menyusun Karya Tulis ini,
penulis mengambil referensi dari penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai
pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan, terutama dalam topik ini
adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan. Berbagai penelitian telah
dilakukan secara internasional, karena memang masalah ini menyangkut manusia
secara keseluruhan, jadi tidak terbatas oleh negara dan ras.
Sebagai pemicu untuk memulai
penelitian, ada beberapa pertanyaan yang harus dicari jawabannya dalam
penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah pertanyaan kunci yang
meladasi penelitian tersebut:
·
Apa itu pemanasan global?
·
Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
·
Apa itu gas efek rumah kaca
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada
tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan
pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari
temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini
dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang
khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia.
2. Pada
tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James Baker,
sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa
dengan Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office, memperingatkan
bahwa iklim dunia berubah dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki
perubahan ini dengan mencoba untuk mengurangi emisi CO2.
3. Pada
tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan keilmuan
internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan yang
mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet mengeluarkan
pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan hubungannya dengan gas-gas
efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian
penelitian mengenai pemanasan Global.
4. Pada
tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah pernyataan
Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan
di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi
pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa
awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan
Global.
5. Pada
tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Organisasi
Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global mengalami peningkatan
tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lalu.
2.3 Hipotesis
·
Pemanasan global membawa dampak buruk bagi
kehidupan di Bumi.
·
Global terjadi karena gas-gas yang dihasilkan
seperti CO2,NO2 dan gas lainnya yang menyebabkan efek rumah kaca.
·
Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di
permukaan bumi semakin lama semakin meningkat.
·
Ada beberapa cara untuk meminimalkan terjadinya
pemanasan global.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemanasan global atau
global warming
Pemanasan global / Global warming
adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan
Bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian
besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya temperatur global
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya
muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain
adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai
jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca.
3.2 Penyebab-penyebab terjadinya
pemanasan global
3.2.1 efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat
di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam
bentukradiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini
mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara
lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas
tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah
gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi
akibatnya.
3.2.2 efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab
pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang
dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air
sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap
air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh
akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air
absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat
dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di
atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena
pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari
bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga
akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan
tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa,
sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau
pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan
ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model
iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak
antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km
untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat
Umpan balik penting lainnya
adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika
temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan
atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan
memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya
akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan
dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang
berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat
terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah
mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang
meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap
karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh
menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan
diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3.2.3 Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan
bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari
awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara
mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya
aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah
diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat
memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai
akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas
gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri
hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
3.3 Dampak Pemanasan Global
3.3.1 Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa
selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa
luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air).
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar
1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh
dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini).
Badai akan menjadi lebih sering.
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah
akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan
mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh
kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan
pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
3.3.2 Tinggi Permukaan Air Laut
Perubahan tinggi rata-rata muka
laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC
memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.
Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan
menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan
banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan
meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat
besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin
hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit kenaikan
tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20
inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat.
Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah
yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari
Florida Everglades.
3.3.3 Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa
Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi
hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi
kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian
gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita
jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir
alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan
hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
3.3.4 Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi
makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian
besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung
untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah
arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh
kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
3.3.5 Kesehatan Manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan
memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal
karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis,
seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya,
akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya
terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di
daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;
persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti
demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi
meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih
hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
3.4 Cara mencegah Pemanasan Global
Konsumsi total bahan bakar fosil
di dunia selalu meningkat. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang
diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa
depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil
melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa
depan. Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai
dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air
laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah
ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat
menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur)
habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara.
Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini
untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Beberapa cara lain untuk mencegah
terjadinya Pemanasan global atau Global warming:
1.
Berhemat energi. Seperti dalam penggunaan bahan
bakar minyak, listrik (jangan pakai alat-alat
elektronika kalau tidak jelas kebutuhannya).
2.
Menggunakan kendaraan bermotor seperlunya saja.
Kalau hanya dekat, tidak perlu
menggunakan motor atau mobil.
3.
Mengurangi pembakaran. Misal, pembakaran sampah,
hindari pembakaran hutan.
4.
Penghijauan hutan
5.
Hindari penggunaan barang secara mubazir Untuk ekosistem laut, hindari
perusakan karang dan pencarian ikan dengan merusak (penggunaan bom atau
semacamnya).
6.
Dan sebagai mahasiswa teknik Nuklir, saya sangat
setuju sekali pembangunan PLTN, karena melihat kepentingan mengatasi Global
warming.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan:
Sebagian besar penyebab pemanasan
global adalah gas emisi yang keluar dari alat-alat yang dipakai manusia.
Semakin banyaknya penggunaan tersebut akan semakin menghawatirkan keadaan bumi
ini. Dilihat dari segi lain bahwa sebenarnya pemanasan global dapat
diminimalisir oleh manusia dengan dengan cara yang mudah yaitu mengurangi
aktifitas yang mengeluarkan gas efek rumah kaca.
4.2 Saran:
Bagi manusia : perlunya ada
kesadaran bagi manusia untuk lebih memperhatikan dan menjaga kelestarian
lingkungan. Meminimalkan penggunaan alat-alat yang dapat menghasilkan gas
emisi.
Bagi pemerintah : perlunya
program-program yang lebih menjanjikan kelestarian lingkungan. Tetapi, yang
terpenting adanya kerjasama antara pemerintah dan rakyat untuk melestarikan
lingkungan. Kebanyakan program tetapi tidak diterapkan itu hal yang mubazir.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/
http://firmansyah11.wordpress.com/50-tips-mengurangi-global-warming/
http://www.anneahira.com/global-warming.htm
No comments:
Post a Comment